
VIVA – Jika sedari awal beta saja yang berharap, awut-awutan harapanku tak jadi nyata. Maka, aku tidak bakal menyalahkanmu seperti kata itu.
Namun permasalahannya adalah, kamu yang sudah berjanji, kamu yang memberikan harapan itu, kamu dengan memulai hubungan. Lalu awak pula yang mengkhianati dan pergi.
Seolah semua perjuangan dan kata pendahuluan manis yang kemarin awak sampaikan itu tidak tersedia harganya. Sehingga, bagaimana agak-agak aku bisa memaafkan. Mana mungkin aku mungkin melupakan semua rasa melempem itu.